Kisah Kita

Blog seputar Kampus, Mahasiswa, Kerja, Viral, dan Sosial

Minggu, 18 November 2018

Puisi terbaru di DISNOTHING

Halo readers, udah lama gw ga post dari blog-blog gw. nah kali ini di penghujung 2018 gw mulai lagi update tulisan-tulisan gw. terutama ke Puisi dan karya fiksi. Tpai gak menutup kemungkinan gw juga bakalan update di tulisan artikel dan ulasan mengenai hal-hal yang lagi rame di media sosial. buat kali ini cek dulu yuk puisi-puisi yang baru gw update di DISNOTHING.



1. Mimpi Kami


MIMPI KAMI

Kami adalah jiwa-jiwa yang mempunyai mimpi
sekaligus memimpikan jiwa-jiwa yang lain

Separuh perjalanan kami pernah memuncak, 
melihat ke bawah dan leluasa menangkap indahnya lingkup sekitar.

Jua jatuh terendap ke lembung pembuangan yang gelap, lagi senyap.

Menelatari perbagai ruang
mencari rangkaian masa depan
setengah setengah tak utuh, tinggal
masuk lembah, menyelami kesunyian.
kemudian , berdebar pada keramaian

Tangan-tangan kami tak diam, alasan tak cepat sampai pada capaian.
sepenuhnya kam menguasai diri. walaupun sempatnya hilang di hari.

Masih berlari kini, dunia sesak dengan keadaan
saling menimbang untuk menang
tanam muka pada tempat singgah, memetik nanti pada masanya

Oktober 2018

***





2. Lelaki yang Berkandang



LELAKI YANG BERKANDANG

Di atas kasur itu tercecer aroma tubuhmu

yang pulas tidur semalaman ,
kau bilang kau lelah akan derita perkantoran yang mengekang tak beraturan
keluhanmu kuredam dalam pelukan selagi ku diam

terus saja kau ceritakan masalah berulangtenang sayang,aku adalah tempat amarahmu bertandang
pelan-pelan kau ganti caci maki jadi belaian nakal
merasukku deras ke dalam 

tadi masih ku nikmati aroma tubuhmu

pada kasur yang mendekap tubuh
pada helaian kain yang melintangkan malam-malam kita

kini lelaki lain telah berkandang

mengganti cerita-cerita memuakkan.
dengan cepat ku tenggelam
besok kan ku ganti lagi lelaki ini

***

3. Menghapusmu



MENGHAPUSMU

Merangkai kata pada wajahmu,

sesunyi ini

menghapus luka,

yang kau sisakan saat kepergianmu

sempat ku ingat dulu

senyum pertamamu
pertemuan hari itu

maka sempat juga aku 

menghapus rasa 
tak ingin lagi kembali


***

4.  Pelan Menunggu Hujan


PELAN, MENUNGGU HUJAN

Pelan-pelan
kau masuk, merasuk
ruangku kini penuh akan nafasmu
bertaburan sepanjang rumah

Untungnya siap-siap ku menyusun rencana
menempatkan beberapa manisan untuk duduk bercengkrama denganmu di atas meja

Nanti meletakkan semua yang kita punya
meski kau sebut dia, ku tak sebut siapa-siapa

kutahu beberapa cerita kan keana arahnya

masa lalu yang begitu jauh
pula, masa depan yang belum tentu akan datang

lantas, pelan-pelan saja kau bilang
kita berbicara untuk saat ini saja
hari masih hujan
bersinggahmu kian memanjang

atau, kau hanya perlu mengatakan padaku
tinggallah
bukan untuk sekedar singgah
kita lahirkan lagi sepasang cerita
melantunkannya, sampai kau dan aku lupa diri bahwa kita telah menyatu.

***


5. Yang pernah singgah, tak pernah benar-benar pergi


YANG PERNAH SINGGAH, TAK PERNAH BENAR-BENAR PERGI

Percayalah
yang pernah singgah tak pernah benar-benar pergi
mentari selalu datang di hari pagi

tapak jejakmu berserakan di halaman
kupandangi satu-satu, tak luput dimakan waktu

dalam jarak yang tak temu
kutunggu kau sebagai tamu
menyeduh sedikit teh pada hujan
apapun itu, bayangmu tak kan hilang

***

6. Hujan datang

HUJAN DATANG

Hujan datang
hatipun kian rentan
rumuskan luka-luka
senyapkan cinta-cinta

buatkan cerita
ku cicipi sedari pagi
hinnga temani malam kelam

***

7.  Dia Beda


DIA BEDA

Yang Gemerlap, biarlah kalap
merancu tanpa ada yang tahu

kemarin biru langit biaskan tawa
bintang malam sinarkan cahyanya

Namun,
kata kini membeku
batu tak tercairkan
luka mengabur, tawa meluntur
hati lupakan, kubur tanpa nisan

***



Itu dia, kalau suka, silahkan ke blog DISNOTHING gw ya guys, di sana juga banyak puisi lainnya dari gw. Beri komentar kalau kalau suka, dan jangan lupa share, biar yang lainnya juga baca. Makasih. ^^

IsnoNuggraha

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar