Halo readers, udah lama gw ga post dari blog-blog gw. nah kali ini di penghujung 2018 gw mulai lagi update tulisan-tulisan gw. terutama ke Puisi dan karya fiksi. Tpai gak menutup kemungkinan gw juga bakalan update di tulisan artikel dan ulasan mengenai hal-hal yang lagi rame di media sosial. buat kali ini cek dulu yuk puisi-puisi yang baru gw update di DISNOTHING.
1. Mimpi Kami
3. Menghapusmu
4. Pelan Menunggu Hujan
5. Yang pernah singgah, tak pernah benar-benar pergi
7. Dia Beda
1. Mimpi Kami
MIMPI KAMI
Kami adalah jiwa-jiwa yang mempunyai mimpi
sekaligus memimpikan jiwa-jiwa yang lain
Separuh perjalanan kami pernah memuncak,
melihat ke bawah dan leluasa menangkap indahnya lingkup sekitar.
Jua jatuh terendap ke lembung pembuangan yang gelap, lagi senyap.
Menelatari perbagai ruang
mencari rangkaian masa depan
setengah setengah tak utuh, tinggal
masuk lembah, menyelami kesunyian.
kemudian , berdebar pada keramaian
Tangan-tangan kami tak diam, alasan tak cepat sampai pada capaian.
sepenuhnya kam menguasai diri. walaupun sempatnya hilang di hari.
Masih berlari kini, dunia sesak dengan keadaan
saling menimbang untuk menang
tanam muka pada tempat singgah, memetik nanti pada masanya
Oktober 2018
***
2. Lelaki yang Berkandang
LELAKI YANG BERKANDANG
Di atas kasur itu tercecer aroma tubuhmu
yang pulas tidur semalaman ,
kau bilang kau lelah akan derita perkantoran yang mengekang tak beraturan
keluhanmu kuredam dalam pelukan selagi ku diam
terus saja kau ceritakan masalah berulangtenang sayang,aku adalah tempat amarahmu bertandang
pelan-pelan kau ganti caci maki jadi belaian nakal
merasukku deras ke dalam
tadi masih ku nikmati aroma tubuhmu
pada kasur yang mendekap tubuh
pada helaian kain yang melintangkan malam-malam kita
kini lelaki lain telah berkandang
mengganti cerita-cerita memuakkan.
dengan cepat ku tenggelam
besok kan ku ganti lagi lelaki ini
***
3. Menghapusmu
MENGHAPUSMU
Merangkai kata pada wajahmu,
sesunyi ini
menghapus luka,
yang kau sisakan saat kepergianmu
sempat ku ingat dulu
senyum pertamamu
pertemuan hari itu
maka sempat juga aku
menghapus rasa
tak ingin lagi kembali
***
4. Pelan Menunggu Hujan
PELAN, MENUNGGU HUJAN
Pelan-pelan
kau masuk, merasuk
ruangku kini penuh akan nafasmu
bertaburan sepanjang rumah
Untungnya siap-siap ku menyusun rencana
menempatkan beberapa manisan untuk duduk bercengkrama denganmu di atas meja
Nanti meletakkan semua yang kita punya
meski kau sebut dia, ku tak sebut siapa-siapa
kutahu beberapa cerita kan keana arahnya
masa lalu yang begitu jauh
pula, masa depan yang belum tentu akan datang
lantas, pelan-pelan saja kau bilang
kita berbicara untuk saat ini saja
hari masih hujan
bersinggahmu kian memanjang
atau, kau hanya perlu mengatakan padaku
tinggallah
bukan untuk sekedar singgah
kita lahirkan lagi sepasang cerita
melantunkannya, sampai kau dan aku lupa diri bahwa kita telah menyatu.
***
5. Yang pernah singgah, tak pernah benar-benar pergi
YANG PERNAH SINGGAH, TAK PERNAH BENAR-BENAR PERGI
Percayalah
yang pernah singgah tak pernah benar-benar pergi
mentari selalu datang di hari pagi
tapak jejakmu berserakan di halaman
kupandangi satu-satu, tak luput dimakan waktu
dalam jarak yang tak temu
kutunggu kau sebagai tamu
menyeduh sedikit teh pada hujan
apapun itu, bayangmu tak kan hilang
***
6. Hujan datang
HUJAN DATANG
Hujan datang
hatipun kian rentan
rumuskan luka-luka
senyapkan cinta-cinta
buatkan cerita
ku cicipi sedari pagi
hinnga temani malam kelam
***
7. Dia Beda
DIA BEDA
Yang Gemerlap, biarlah kalap
merancu tanpa ada yang tahu
kemarin biru langit biaskan tawa
bintang malam sinarkan cahyanya
Namun,
kata kini membeku
batu tak tercairkan
luka mengabur, tawa meluntur
hati lupakan, kubur tanpa nisan
***
Itu dia, kalau suka, silahkan ke blog DISNOTHING gw ya guys, di sana juga banyak puisi lainnya dari gw. Beri komentar kalau kalau suka, dan jangan lupa share, biar yang lainnya juga baca. Makasih. ^^
IsnoNuggraha
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar